danumatnya, berjuang bersama sesama warga masyarakat lainnya untuk menciptakan perdamaian dan persatuan. Cobalah engkau temukan upaya apa saja yang sudah di lakukan Gereja Katolik di keuskupanmu pada khususnya, dan Gereja Katolik di Indonesia pada umumnya untuk mewujudkan perdamaian dan persatuan bangsa. Pendidikan Agama Katolik dan Budi
Our work on SDG 16 is linked to these other Sustainable Development Goals Konten Terkait Publikasi 13 Juni 2023 Cerita 05 Juni 2023 Publikasi 02 Juni 2023 Publikasi 01 November 2022 Cerita 30 Oktober 2022 Cerita 24 Oktober 2022 Cerita 15 September 2022 Cerita 05 September 2022 Publikasi 01 Agustus 2022 Cerita 25 Juli 2022 Publikasi 11 Juli 2022 Cerita 15 Juni 2022 Cerita 05 Juni 2023 Cerita 30 Oktober 2022 Cerita 24 Oktober 2022 Cerita 15 September 2022 Cerita 05 September 2022 Cerita 25 Juli 2022 Cerita 15 Juni 2022
Beramal dan Berjuang Untuk Perdamaian dan Kesejahteraan". Dengan sifat ini, Muhammadiyah tidak boleh mencela dan mendengki golongan lain. Sebaliknya, Muhammadiyah harus tabah menghadapi celaan dan kedengkian golongan lain tanpa mengabaikan hak untuk membela diri kalau perlu, dan itu pun harus dilakukan secara baik tanpa dipengaruhi perasaan aneh.
– Tujuan utama resolusi konflik adalah terciptanya perdamaian. Pada dasarnnya, tidak ada manusia yang ingin terlibat terus di dalam konflik. Setiap manusia pastinya menginginkan terciptanya perdamaian. Dilansir dari buku Kajian Konflik dan Perdamian 2015 karya Anak Agung dan Nabilla Sabban, perdamaian adalah suatu kondisi di mana masyarakat bisa hidup secara berdampingan, meskipun masyarakat tersebut mempunyai konsep perdamaian, tidak bisa dilepaskan dari kontribusi pemikiran tokoh studi perdamaian dan konflik, yaitu Johan Galtung. Baca juga Resolusi Konflik Definisi dan Metodenya Dalam artikel jurnal Memahami Studi Perdamaian Sebagai Bagian dari Ilmu Hubungan Internasional 2019 karya M. Prakoso Aji dan Jerry Indrawan, dijelaskan bahwa menurut Galtung kondisi damai adalah kondisi tanpa kekerasan yang bukan hanya bersifat personal atau langsung tetapi juga bersifat struktural atau tidak itu, Galtung juga menjelaskan bahwa kondisi damai adalah kondisi tanpa kekerasan dan ketidakadilan sosial di dalam masyarakat. Jenis-jenis perdamaian Dalam buku Pengantar Sosiologi Konflik 2009 karya Novri Susan, dijelaskan dua jenis perdamaian menurut Johan Galtung, yaitu Perdamaian positif Perdamaian positif adalah terpenuhinya rasa aman dan keadilan ekonomi dari sistem yang berlaku, sampai terhapusnya diskriminasi ras, etnis, dan agama oleh struktur sosial. Perdamaian positif bisa tercipta ketika ada perangkat penyelesaian konflik yang demokratis dan non-koersif, adanya keadilan sosial, dan adanya pembagian politik yang luas. Baca juga Mediasi Sebagai Bentuk Usaha Resolusi Konflik
CPDA telah berjalan di Aceh sejak tahun 2010, dengan tujuan mendukung konsolidasi perdamaian dan pembangunan di Aceh pascaperjanjian Helsinski 2005. Banyak hasil positif telah kita capai, salah satunya dukungan CPDA dalam menyiapkan konsep penguatan perdamaian Aceh sebagaimana tertuang dalam butir kedua RPJM Aceh 2012-2017," ujarnya.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memahami peranan warga negara dan warga Muhammadiyah dalam bidang pendidikan. Untuk mencapai maksud tersebut perlu memberikan ruang bagi seluruh lapisan masyarakat untuk berperan serta dalam pembangunan, khusus nya dibidang pendidikan. Dalam hal ini masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana dan pengguna hasil pendidikan. Masyarakat berhak menyelenggarakan pendidikan berbasis masyarakat pada pendidikan formal dan non formal sesuai dengan kekhasan agama, lingkungan sosial dan budaya untuk kepentingan hasil penelitian secara kualitatif yang telah kami lakukan peran warga Muhammadiyah dalam pendidikan yaitu Membangun Lembaga Pendidikan Formal, Membangun Lembaga Pendidikan Non Formal, Membangun Perpustakaan Muhammadiyah l, Membangun Sekolah Berbasis Internasional, Membangun Sekolah di Luar Negri. Mengembangkan sistem proses pembelajaran yang sejalan dengan kemajuan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan dengan tetap mengajarkan keilmuan agama dan pengetahuan umum sekaligus membawa siswa untuk tetap mengingat kebesaran Allah SWT. Pendidikan yang berbasis pada agama yang diajarkan dipesantren dan pendidikan non agama yang diselenggarakan Muhammadiyah berusaha menyatukan keduanya lewat pendidikan yang modern. Peran warga negara adalah untuk membantu perkembagan serta sebagai pelaksana dari pendidikan yang telah Warga negara adalah warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Warga negara memiliki hak dan kewajiban yang diatur dalam UUD 1945. Kepribadian Muhammadiyah itu beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan. Memberbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah islamiyyah. Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang ditransfer dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Dalam lingkup yang luas, pendidikan bisa dikatakan sebagai proses untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan serta kebiasaan yang akan digunakan menjadi warisan dari satu generasi menuju generasi selanjutnya. Proses pembelajaran sendiri dimulai dari pengajaran, pelatihan, hingga penelitian. Pendidikan juga bisa menjadi cara dalam upaya meningkatkan kecerdasan, budi pekerti, kepribadian, dan keterampilan yang akan bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain disekelilingnya. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang. Untuk mencapai maksud tersebut perlu memberikan ruang bagi seluruh lapisan masyarakat untuk berperan serta dalam pembangunan, khususnya dibidang pendidikan. Peran serta masyarakat dalam dunia pendidikan ini diatur secara khusus dalam bab dan pasal pasal Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003. Secara garis besar disebutkan bahwa peran serta masyarakat dalam dunia pendidikan meliputi peran serta perorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha dan org anisasi kemasyarakatan dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu pelayanan pendidikan. Dalam hal ini masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksana dan pengguna hasil pendidikan. Masyarakat berhak menyelenggarakan pendidikan berbasis masyarakat pada pendidikan formal dan non formal sesuai dengan kekhasan agama, lingkungan sosial dan budaya untuk kepentingan masyarakat. Penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat haruslah dikembangkan dan dilaksanakan sesuai dengan kurikulum dan evaluasi, manajemen dan pendanaan pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan. Kami juga telah melakukan penelitian dengan metode kualitatif atau dengan analisis Data,dari beberapa pendapat mengatakan bahwa. Apa saja peran Muhammadiyah dalam bidang pendidikan? Peran warga Muhammadiyah dalam pendidikan yaitu Membangun Lembaga Pendidikan Formal, Membangun Lembaga Pendidikan Non Formal, Membangun Perpustakaan Muhammadiyah l, Membangun Sekolah Berbasis Internasional, Membangun Sekolah di Luar Negri. Peran Muhammadiyah dalam upaya mengatasi penyimpangan nilai moral generasi milenial adalah "Mengembangkan sistem proses pembelajaran yang sejalan dengan kemajuan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan dengan tetap mengajarkan keilmuan agama dan pengetahuan umum sekaligus membawa siswa untuk tetap mengingat kebesaran Allah SWT. Bagaimana perkembangan Muhammadiyah di bidang pendidikan saat ini? Kini Muhammadiyah sudah berumur lebih dari 1 abad lamanya, dan Lembaga Pendidikan Muhammadiyah masih tetap berdiri dan terus berkembang. Muhammadiyah memiliki lembaga Pendidikan yang sangat banyak, terdiri dari sd/mi berjumlah 2604, SMP/Mts 1772, SMA/SMK/MA 1143 dan perguruan tinggi dari Aceh hingga Papua, dapat kita lihat bagaimana amal usaha Muhammadiyah dalam bidang pendidikan ini, sungguh luar biasa. Selain itu dalam orientasi pendidikan ini pun meliputi pendidikan yang bersifat umum dan islam, maka dari itu para pelajar atau mahasiswa yang terdapat di dalam pendidikan tersebut tidak hanya beragama islam, di NTT bahkan di papua mayoritas pelajar dan mahasiswanya ialah katolik, itu cukup membuktikan bahwasanya di dalam pendidikan itu bukan hanya untuk golongan tertentu saja, karena pada dasarnya setiap warga Negara berhak untuk menempuh jalur pendidikan tanpa memandang budaya, agama, aliran, ras, dan sebagainya. Bidang pendidikan merupakan salah satu amal usaha yang di dirikan oleh Muhammadiyah, sementara ada banyak sekali amal usaha yang di dirikan Muhammadiyah selain dalam bidang pendidikan ini seperti, bidang keagamaan, bidang kesehatan, bidang kesejahteraan masyarakat, bidang ekonomi, bidang politik, dan masih banyak dulu Pendidikan hanya dibagi dua yaitu Pendidikan yang berbasis pada agama yang diajarkan dipesantren dan pendidikan non agama yang diselenggarakan oleh sekolah yang didirikan bangsa Belanda, Muhammadiyah berusaha menyatukan keduanya lewat pendidikan yang modern. Tujuanya adalah tercipta generasi yang selain menguasai ilmu-ilmu non agama namun juga mendalami ilmu agama dan membaca serta memahami Al-quran yang menjadi pedoman hidup bagi umat Islam. Dalam penyelenggaraan pendidikan Muhammadiyah dibagi menjadi dua yaitu "Penyelenggaraan pendidikan yaitu majelis untuk sekolah serta untuk luar sekolah Tabligh. Menurut Abdul Mu'ti Muhammadiyah juga ingin membangun presepsi bahwa tidak ada Pendidikan yang sekuler sepenuhnya karena semua ilmu pengetahuan pasti berlandaskan ilmu di Muhammadiyah juga bertujuan untuk menyiapkan lingkungan yang memupuk kesadaran akan kehadiran Allah SWT sebagai Rabb dan juga dapat mengetahui ilmu pengetahuan seni dan teknologi. Salah satu peran Kyai dalam mengubah tata laku masyarakat terdahulu antara lain meluruskan tata laku penguasa dalam ritual. Mereka mengajak masyarakat memahami agama islam seutuhnya. Tidak hanya memurnikan agama islam, membangun mushola, mengajak warga kampung untuk sholat berjamaah adalah peran penting Muhammadiyah dalam mendidik masyarakat memahami ilmu agama secara menyeluruh. Kyai Ahmad Dahlan juga berpesan bahwa dakam mendidik dan menyebarkan ilmu pengetahuan dan agama tidak hanya cukup dengan memahami namun juga harus mempraktikan. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Kelompokini terdiri dari persoalan nomer 3 dan 4 dari MKCHM. Kelompok kedua ini berisikan bahwa muhammadiyah dalam mengamalkan islam berdasarkan al - Qur'an dan Sunnah Rasul yang diterapkan pada setiap amalan, mulai dari beraqidah, berakhlak, beribadah, hingga bekerja di dunia. Seluruh kegiatan umat islam harus di dasarkan pada al - Qur
Peringatan Hari Penjaga Perdamaian PBB di Indonesia menggarisbawahi kekuatan kemitraan untuk perdamaian dan pembangunan yang lebih dari tujuh dekade, upaya penjaga perdamaian PBB telah menyelamatkan banyak nyawa dan mendukung perdamaian dan stabilitas di banyak negara. Hari Internasional Penjaga Perdamaian PBB diperingati setiap tanggal 29 Mei dan memberikan penghormatan atas pekerjaan tak ternilai dari penjaga perdamaian dan menghormati nyawa yang hilang karena mengabdi di bawah bendera PBB. Tema peringatan tahun ini adalah adalah "Manusia. Perdamaian. Kemajuan. Kekuatan Kemitraan." Upaya dan misi penjaga perdamaian PBB untuk mengakhiri konflik dan mengamankan solusi politik yang langgeng tidak dapat sepenuhnya berhasil tanpa dukungan mitra. Baik dukungan dari Negara Anggota PBB, organisasi non-pemerintah, masyarakat sipil, badan-badan PBB, atau pihak lain, kemitraan sangat penting untuk membawa perbaikan nyata di bidang-bidang penting, seperti pembangunan ekonomi, supremasi hukum, hak-hak perempuan, hak asasi manusia, kesehatan dan pendidikan. Sejak misi penjaga perdamaian pertama pada tahun 1948, lebih dari 1 juta perempuan dan laki-laki telah bertugas di 72 operasi penjaga perdamaian PBB, yang secara langsung berdampak pada kehidupan jutaan orang dan menyelamatkan banyak nyawa. Hari ini, Penjaga Perdamaian PBB mengerahkan lebih dari personel militer, polisi, dan sipil dalam 12 operasi. Untuk memperingati peristiwa penting ini, PBB di Indonesia dan UN Women menyelenggarakan kampanye media sosial yang menanyakan mitra kami tentang bagaimana kemitraan membantu mereka untuk memajukan perdamaian dan meningkatkan kehidupan di komunitas yang mereka layani. Pada tanggal 29 Mei, kami menampilkan kartu kutipan dari Menteri Luar Negeri Indonesia, Kepala Perwakilan PBB di Indonesia, dan Perwakilan UN Women Indonesia tentang peran kemitraan dalam mewujudkan perdamaian berkelanjutan dan upaya kolektif di balik upaya pemeliharaan perdamaian. “Menjadi salah satu dari ribuan penjaga perdamaian yang melayani di seluruh dunia adalah kebanggaan yang tak ternilai untuk memperjuangkan hak hidup damai bagi setiap manusia di Bumi" - Ni Kadek Tia Cahaya Sari, seorang penjaga perdamaian yang saat ini menjalankan misi UNIFIL di Lebanon Selatan Selain itu, delapan pasukan penjaga perdamaian Indonesia juga berbagi pengalaman mereka tentang misi dan bagaimana mitra berkontribusi dalam pekerjaan mereka dalam menjaga perdamaian, mencapai kesetaraan gender, dan meningkatkan komunitas lokal. Kampanye satu hari ini menghasilkan lebih dari tayangan di media sosial dan keterlibatan engagement. Keterlibatan media sosial yang terkenal termasuk akun resmi UN Peacekeeping, Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian Tentara Militer Indonesia PMPP TNI, dan Duta Besar Indonesia untuk Swedia & Latvia. Baca tanggapan lainnya terhadap kampanye Hari Penjaga Perdamaian di linimasa Twitter UNinIndonesia di sini.
4 Sistem imbalan yang diterima; imbalan merupakan karakteristik atau kualitas dari objek pemuas yang dibutuhkan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi motivasi atau dapat mengubah arah tingkah laku dari satu objek ke objek lain yang mempunyai nilai imbalan yang lebih besar. Sistem pemberian imbalan dapat mendorong individu untuk berperilaku dalam mencapai tujuan; perilaku dipandang sebagai
Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan Gerakan Islam. Maksud gerakanya ialah Dakwah Islam dan Amar Ma’ruf nahi Munkar yang ditujukan kepada dua bidang perseorangan dan masyarakat . Dakwah dan Amar Ma’ruf nahi Munkar pada bidang pertama terbagi kepada dua golongan Kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan tajdid, yaitu mengembalikan kepada ajaran Islam yang asli dan murni; dan yang kedua kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam. Adapun da’wah Islam dan Amar Ma’ruf nahi Munkar bidang kedua, ialah kepada masyarakat, bersifat kebaikan dan bimbingan serta peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan dengan dasar taqwa dan mengharap keridlaan Allah semata-mata. Dengan melaksanakan dakwah Islam dan amar ma’ruf nahi munkar dengan caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, ialah “Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. DASAR DAN AMAL USAHA MUHAMMADIYAH Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju tujuan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenarbenarnya, dimana kesejahteraan, kebaikan dan kebahagiaan luas-merata, Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar, yaitu Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada manusia ajaran-ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban organisasi. PEDOMAN AMAL USAHA DAN PERJUANGAN MUHAMMADIYAH Menilik dasar prinsip tersebut di atas, maka apapun yang diusahakan dan bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan tunggalnya, harus berpedoman “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di segenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridlai Allah”. SIFAT MUHAMMADIYAH Menilik a Apakah Muhammadiyah itu, b Dasar amal usaha Muhammadiyah dan c Pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah, maka Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara sifat-sifatnya, terutama yang terjalin di bawah ini Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kawan dan mengamalkan ukhuwah dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran keagamaan dan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah negara yang ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan, sesuai dengan ajaran dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridlai Allah adil serta kolektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana. Keputusan Muktamar ke 35 Hits 20680
a Muhammadiyah sebagai suatu persyarikatan, suatu organisasi, suatu perkumpulan, atau suatu jam'iyah. Dengan pernyataan ini pula Muhammadiyah ingin menegaskan kepada dunia luar, atau kepada siapa pun bahwa Muhammadiyah sama sekali bukan merupakan sebuah agama baru, mazhab tertentu, ataupun sekte tersendiri dalam islam.
Dokumen ini disahkan dalam Muktamar Muhammadiyah ke-35 pada tahun 1962 di Dki jakarta atau yang disebut dengan Muktamar Setengah Abad dan termasuk salah satu dari beberapa rumusan doktrin ideologi Muhammadiyah. Kepribadian Muhammadiyah lahir salah satunya didorong oleh kondisi sosial politik yang tidak menentu di tanah air pada waktu itu. Perumusan Kepribadian Muhammadiyah diawali dari pidato KH. Faqih Usman yang menyampaikan ceramah dengan judul “Apakah Muhammadiyah itu?“ Keadaan saat itu memang diperlukan penegasan identitas organisasi untuk menjadi pegangan bagi warga Persyarikatan dalam menghadapi situasi yang tidak menentu. Keadaan tersebut terkait dengan situasi politik kenegaraan dan sosial kemasyarakatan Republic of indonesia yang tidak menentu karena Konstituante sebagai lembaga legislatif saat itu gagal merumuskan dasar negara kesatuan Republik Commonwealth of indonesia. Akibat kegagalan tersebut, Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit five Juli 1959 yang intinya memutuskan untuk dasar negara kembali kepada UUD 1945 dan pemerintahan dilaksanakan dengan Demokrasi Terpimpin yang berarti demokrasi yang dipimpin dengan Pancasila dan UUD 1945. Relawan Muhammadiyah memberi pertolongan kepada warga yang membutuhkan. Salah satu wujud Kepribadian Muhammadiyah dalam kehidupan nyata. Sumber koleksi pribadi Jika melihat bahwa demokrasi terpimpin berarti dipimpin dengan Pancasila dan UUD 1945, maka bisa diduga sekilas bahwa demokrasi yang diterapkan akan seperti harapan rakyat Republic of indonesia. Namun dalam kenyataannya, karena saat itu dalam sistem kepartaian ada Partai Komunis Indonesia PKI yang mempunyai ambisi besar melaksanakan revolusi rakyat, pelaksanaan demokrasi terpimpin pelan-pelan digeser menjadi demokrasi yang dipimpin oleh Pemimpin Besar Revolusi/Panglima Tertinggi ABRI yaitu Presiden Sukarno. PKI mendorong presiden Sukarno untuk semakin berkuasa dan berlindung dibawah nama besarnya untuk menyingkirkan semua pihak yang dianggap menghalangi tujuannya melakukan revolusi. Beberapa kebijakan dibuat presiden atas dorongan kuat dari PKI antara lain pelaksanaan konsep NASAKOM Nasional Agama Komunis, presiden seumur hidup, Pancasila diperas menjadi Trisila, kemudian Eka Sila yang intinya adalah Gotong Royong. Semua itu tentu menyimpang jauh dari Pancasila dan UUD 1945. Puncak dari penyimpangan itu terpusatnya seluruh kekuasaan pada satu tangan yaitu Presiden Sukarno. Semua pihak yang terang-terangan menentangnya dibubarkan atau dipaksa membubarkan diri dan inilah yang terjadi pada Partai Masyumi dan Partai Sosialis Republic of republic of indonesia. Di Masyumi ini, banyak warga Muhammadiyah yang berkiprah dalam kancah politik dan karena dibubarkan maka banyak dari mereka yang kemudian kembali aktif di Muhamamdiyah. Namun kembalinya mereka diikuti oleh penerapan kebiasaan berjuang di partai politik pragmatis, berorientasi pada kekuasaan yang tentunya berbeda jauh dengan semangat berjuang di Muhammadiyah. Hal tersebut berdampak pada gerak langkah Muhammadiyah yang kalau dibiarkan dapat merusak perjuangan Muhammadiyah. Pimpinan Pusat Muhammadiyah kemudian mendiskusikan ceramah KH. Faqih Usman tersebut bersama dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah PWM Jawa Timur HM. Saleh Ibrahim, PWM Jawa Tengah R. Darsono, PWM Jawa Barat H. Adang Affandi. Dari diskusi tersebut, PP Muhammadiyah kemudian membentuk tim yang terdiri dari KH. Moh. Wardan Diponingrat Prof. KH. Faried Ma’ruf M. Djarnawi Hadikusumo Prof. Dr. Hamka K. Djindar Tamimy Thou. Saleh Ibrahim Kasman Singodimejo KH. Faqih Usman Matan Kepribadian Muhammadiyah Hasil rumusan tim ini kemudian dibawa ke dalam sidang Tanwir pada tanggal 25-28 November 1962 yang diselenggarakan di Djakarta. Sidang Tanwir kemudian merekomendasikan rumusan tersebut untuk dibawa ke Muktamar ke-35 pada tahun yang sama di Dki jakarta. Di Muktamar, rumusan tersebut diterima dengan penyempurnaan, kemudian disahkan menjadi Kepribadian Muhammadiyah. Kepribadian Muhammadiyah terdiri dari 4 butir yaitu 1. Apakah Muhammadiyah itu? two. Dasar amal usaha Muhammadiyah 3. Pedoman usaha dan perjuangan Muhammadiyah iv. Sifat Muhammadiyah Dalam menjawab pertanyaan “Apakah Muhammadiyah itu?” dijelaskan dalam Kepribadian Muhammadiyah bahwa Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan yang merupakan gerakan Islam. Maksud gerakan itu ialah dakwah Islam dan amar ma’ruf nahi mungkar yang ditujukan kepada dua bidang perseorangan dan masyarakat. Dakwah dan amar ma’ruf nahi mungkar pada bidang pertama terbagi kepada dua golongan yaitu kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan tajdid, mengembalikan kepada ajaran Islam yang asli dan murni. Kedua kepada yang belum Islam bersifat seruan/ajakan untuk memeluk agama Islam. Dasar amal usaha Muhammadiyah adalah perjuangan melaksanakan usaha menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, dimana kesejahteraan, kebaikan, kebahagiaan luas merata. Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Mhammadiyah yaitu sebagai berikut Hidup manusia mentauhidkan Alloh, ber-Tuhan, beribadah serta tunduk dan taat hanya kepada Alloh semata Hidup manusia adalah bermasyarakat Hanya hukum Alloh SWT satu-satunya hukum yang dapat dijadikan sendi pembentukan pribadi utama dan mengatur tertib hidup bersama menuju kehidupan berbahadia dan sejahtera yang hakiki dunia dan akhirat Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya hanya akan berhasil bila mengikuti jejak perjuangan Rosululloh Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi Memperhatikan uraian di atas maka Muhammadiyah wajib memiliki dan memelihara sifat-sifatnya terutama dibawah ini Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan Lapang dada, luas pandang dan memegang teguh ajaran Islam Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan Mengindahkan segala hukum dan undang-undang, peraturan serta dasar dan falsafah negara yang sah Amar ma’ruf dan nahi mungkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh tauladan yang baik Aktif dalam perkembangan masyarakat dan pembangunan sesuai dengan ajaran Islam Kerja sama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya Membantu pemerintah serta bekerja sama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur Bersifat adil serta koreksi ke dalam dan keluar dengan bijaksana * Sumber rujukan Sejarah Islam dan Kemuhammadiyahan, seri studi Islam. Penerbit P3SI Universitas Muhammadiyah Magelang, penyusun dan editor Agus Miswanto, MA. One Arofi, One 2012. Pendidikan Kemuhammadiyahan SMA/SMK/MA Muhammadiyah, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah, 2018.
. 475 456 432 361 451 203 242 463
beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan merupakan